Selasa, 01 November 2011

Mengapa manusia beragama?

Setelah mengetahi apa itu agama, kita lanjutkan dengan Pandangan teori pertamakali tentang asal mula mengapa seseorang beragama. Mengapa manusia harus beragama dan bagaimana asal mula manusia beragama? Pembahasan ini digolongkan menjadi dua teori atau pandangan besar untuk memudahkan kita dalam memahaminya. Teori mengapa manusia beragama ada dua, yaitu:
Pandangan/ teori pertama mengatakan bahwa awal manusia beragama dimulai dari khurofat/ penyembahan benda-benda dan watsniyah/ penyembahan berhala. Hal ini disebabkan karena manusia takut akan alam dan kejadian didalamnya. Ada gempa bumi, gunung meletus, geluduk dan petir. Maka mulailah manusia mencari dan mempelajari suatu kekuatan ghaib yang dapat melindungi diri dari kejadian-kejadian tersebut. Maka mereka menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam berasal dari perbuatan tuhan/ dewa yang dapat memberi manfaat dan membuat bencana. Maka mulailah mereka beribadah dan menyembah matahari, bulan, lautan dan bintang-bintang dan lain sebagainya. Kemudian setelah maju pengetahuan manusia dari generasi ke generasi, berkembanglah cara beragamanya dengan membuat dewa-dewa. Ada dewa yang merugikan dan adapula yang menguntungkan. Keadaan ini terus berlanjut hingga datangnya aqidah tauhid (kepercayaan kepada Tuhan yang Esa) bahwasanya Dialah asal muasal segala sesuatu. Teori ini lazimnya dinamai, “teori kemajuan atau teori keatas” yang tersebar di Eropa pada abad ke sembilan belas.
Teori kedua mengatakan sebaliknya. Mereka berpendapat bahwa agama khalik atau agama Tauhid adalah yang terbesar dan awal mula agama. Karena percaya kepada Tuhan yang Esa tidak terlepas dari bangsa-bangsa terdahulu dan kini, dan kepercayaan kepada dewa dan benda-benda hanya ajaran yang melenceng atau sesat. Teori ini disebut, “Fitrah Tauhid atau Orisinalitas Beragama”.
Pandanga kedua inilah yang paling kuat. Beragama adalah fitrah manusia. Sejak kecil, manusia ingin mengetahui siapa penciptanya, akan kemana dirinya dan bagaimana akhir kejadianya. Rasulullah SAW bersabda:
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى اْلفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ (رواه البخاري)
Artinya: setiap anakdilahirkan dalam keadaan fitrah. Orangtuanya-lah yang menjadikanya yahudi, nasrani atau majusi (HR. Bukhori)
Bukti ini menunjukkan bahwasanya beragama adalah wahyu dan fitrah manusia. Dan kenyataan menunjukkan bahwa manusia terlahir dalam keadaan fitrah mengakui Tuhan sang Pencipta. Maka tidak diragukan lagi Tauhid adalah fitrah manusia. Sebaliknya, firtah manusia adalah bertauhid dan beragama kepada Allah semata.


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More